Satu Warta
informasi

Heboh! Balita 3 Tahun di Samarinda Positif Narkoba setelah Minum Air dari Tetangga

Kasus unik dan menghebohkan terjadi di Kota Samarinda, di mana seorang balita berusia 3 tahun dengan inisial N dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Kronologi terjadinya kasus ini dimulai saat ibu balita tersebut menerima telepon dari tetangganya, ST (51), yang meminta tolong untuk mencabut uban pada Selasa (6/6/2023).

baca juga: Penjualan Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Dimulai Besok: Inilah Cara Mendapatkan Tiketnya

Berawal dari telepon

Tanpa curiga, sang ibu segera datang ke rumah tetangga dengan membawa sang balita N. Sementara sang ibu mencabut uban, N merasa haus dan diberikan air minum oleh tetangganya, ST. Kejadian ini diungkapkan oleh Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur, Diah Lestari.

Liquid Kaze Low Nikotin

Menurut Diah, “Sang ibu ditelepon oleh tetangganya dan disuruh mencabut uban. Ibu tersebut kemudian pergi ke rumah tetangga untuk melakukannya. Ketika itu, sang anak mengatakan kepada ibunya bahwa dia haus. Karena sang ibu sedang bertamu di rumah tetangga, dia tidak dapat pulang untuk mengambil air minum. Maka, dia meminta air minum kepada pemilik rumah tetangga, dan air tersebut diberikan di dekat ibu korban.”

Iklan Backlink

Ternyata, air yang diberikan oleh ST adalah air yang ada di dalam botol minum yang sudah dibuka dan hanya tersisa setengahnya. Setelah pulang ke rumah, ibu N bingung melihat anaknya menjadi sangat hiperaktif. N tidak bisa tidur dan sering membersihkan rumah. Ia juga terlihat sering berbicara sendiri hingga larut malam.

Emkay Device Pods

“Anak ini malah berbicara sendiri dan merapihkan sampah di dalam karpet anyaman. Ia merobek tisu, tidak mau minum, tidak mau makan,” ungkap Rina, ibunda N.

Khawatir dengan kondisi anaknya yang aneh, sang ibu membawa N ke Rumah Sakit Atma Husada Mahakam, Samarinda, pada Rabu (7/6/2023) pukul 04.58 Wita. Saat ditanya mengenai asal-usul air yang diberikan kepada N, ST mengaku mendapatkannya dari sebuah warung. Namun, komunikasi antara ibu N dan ST terputus setelah itu.

Iklan Hosting

Kejadian ini kemudian menjadi perbincangan di media sosial Facebook, dan akhirnya dilihat oleh TRC PPA Kaltim. Pada awalnya, ibu N mengira anaknya mengalami kesurupan. Selain perilaku yang berubah secara tiba-tiba, N juga tampak berkeringat secara tidak wajar. Namun, setelah menjalani tes urine, ternyata N dinyatakan positif mengonsumsi metamfetamina.

Dikira Kesurupan

“Awalnya, sang ibu mengira bahwa anaknya mungkin mengalami kesurupan,” ujar Rina. “Setelah menunggu setengah jam, hasil tes urine menunjukkan adanya kandungan metamfetamina yang terkait dengan unsur sabu.”

Kesimpulan

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama terkait dengan perlindungan anak-anak dari pengaruh narkoba yang dapat merusak masa depan mereka. Penyelidikan lebih lanjut dan tindakan pencegahan harus dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan generasi muda kita.

Related posts

Kecelakaan Truk Tangki di Balaraja Menewaskan Tiga Orang

rumi

Mengenal Etilen Oksida, Zat yang Ditemukan pada Mie Instan

rumi

Apakah Uang Berharga? | Esensi Uang dan Transaksi-edited

rumi

Leave a Comment