Kabar mengenai kebocoran data nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) oleh kelompok peretas spesialis ransomware ‘LockBit’ di dark web masih belum sepenuhnya dipercayai oleh LockBit Communication and Information System Security Research Centre (CISSReC). Ketua CISSReC, Pratama Persadha, meragukan bahwa data yang tersebar berasal dari server inti BSI, melainkan berasal dari komputer pribadi atau laptop salah satu karyawan BSI.
“Dari informasi yang telah tersebar di dunia maya, terlihat bahwa data yang disebar oleh LockBit bukan berasal dari server inti BSI, melainkan lebih ke arah data yang disimpan di dalam PC atau laptop milik karyawan BSI. Selain itu, dalam tangkapan layar yang disampaikan, LockBit 3.0 juga menyatakan bahwa mereka berhasil meretas salah satu staf BSI,” ungkap Pratama.
Pratama juga menyatakan bahwa saat ini tim CISSReC sedang melakukan analisis lebih mendalam terhadap data yang disebar di dark web oleh LockBit. “Tim CISSReC saat ini sedang berusaha untuk mendownload file yang dipublikasikan tersebut agar dapat dianalisis,” tambahnya.
Sementara itu, Chairman Indonesia Cyber Security Forum, Ardi Sutedja, mengimbau masyarakat agar tidak terlalu panik, karena industri telah memiliki prosedur tetap dalam menghadapi serangan semacam ini. Bahkan, serangan siber yang terjadi dapat mendorong perusahaan yang menjadi korban untuk meningkatkan keamanan sistem IT mereka, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada keamanan dan kenyamanan konsumen dan nasabah.
Ardi menjelaskan bahwa gangguan sistem IT yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia sedang ditangani oleh tim yang terdiri dari para ahli yang berpengalaman. Oleh karena itu, nasabah tidak perlu khawatir berlebihan. “Tim restorasi telah masuk ke BSI dan OJK juga telah mengawasi prosesnya. Nasabah tidak perlu khawatir tentang keamanan dana simpanan mereka,” jelas Ardi.
Ardi juga menyampaikan bahwa proses asesmen dan forensik digital membutuhkan waktu yang cukup panjang karena harus dilakukan dengan hati-hati untuk melihat segala dampak yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, masyarakat diminta bersabar, karena proses restorasi memerlukan penilaian menyeluruh yang tidak dapat dilakukan dengan cepat. “Saya yakin bahwa tim yang sangat berpengalaman saat ini sedang menangani situasi ini. Hanya saja, masyarakat perlu bersabar,” tambahnya.
Meskipun masih ada keraguan terkait kebocoran data tersebut, pihak-pihak yang terkait sedang melakukan upaya maksimal untuk mengidentifikasi sumber masalah dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan data nasabah BSI. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mempercayakan proses penanganan masalah ini kepada para ahli yang terlibat.