Saat ini, data & informasi pribadi adalah komoditi, dan banyak pihak yang terus mencoba mengawasi Anda. Korporat, pemerintah, Microsoft, Google, penjahat dunia maya, dan mantan Anda (mungkin?), semuanya seperti kepo/ingin tahu apa kegiatan dan yang Anda lakukan setiap saat, terutama saat terkoneksi dengan internet.
Meskipun hampir tidak mungkin untuk sepenuhnya “anonim” atau menghapus “jejak” diri Anda dari jaringan (internet) global, namun ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi jejak informasi Anda. Langkah terbaik untuk memulai adalah dengan memilih Web browser yang Anda gunakan dengan hati-hati. Ini adalah portal utama Anda ke web, jadi menggunakan opsi yang lebih aman akan membuat perbedaan besar pada privasi (data & informasi) diri. Sayangnya, mengaktifkan penjelajahan pribadi (fitur private browsing) di browser Anda saat ini saja tidak cukup. Anda memerlukan browser yang benar-benar “mendukung” privasi untuk mencapai penjelajahan anonim yang sebenarnya.
Browser dan alat/plugins anonim memang dapat membantu melindungi data Anda dari pengumpulan dan penggunaan yang tidak sah oleh pihak ketiga. Saat ini, melindungi data pengguna pribadi saat berselancar di internet menjadi semakin sulit, karena berbagai pihak seperti korporat akan terus berusaha mencari cara untuk dapat mengumpulkan data & informasi pribadi pengguna dengan keras. Untuk perusahaan seperti Facebook dan Google, tujuannya adalah untuk membantu mereka lebih “memahami pengguna” sehingga mereka dapat menargetkan iklan dengan lebih baik. Namun, kebanyakan korporat pada umumnya telah terbiasa menganggap pelacakan (tracing) pengguna sebagai “cara yang sah” untuk mengetahui dan menggali lebih banyak tentang calon pelanggan. Hal ini berujung dengan lusinan skrip pelacakan yang diunduh ke browser mereka yang mengikuti situs web mana yang sedang dikunjungi dan aktivitas yang dilakukan.
Baru-baru ini, organisasi yang concern di bidang privasi data, privacytests.org merilis hasil uji privacy terhadap web browser populer yang ada saat ini seperti; Chrome (Google), Edge (Microsoft), Firefox, Brave, LibreWolf, Opera, Safari (MacOS), Tor, Vivaldi dan (Ungoogled) Chromium. Uji privasi yang dilakukan terbilang lengkap, seperti dapat dilihat pada tabel (gambar) di bawah ini (klik gambar untuk memperbesar) :
Dari hasil uji tersebut di atas kita bisa lihat bersama bahwa kebanyakan web browser berbasis (engine) Chromium banyak yang gagal melalui rangkaian tes, seperti Chrome (tentu saja), Edge, Opera, dan Vivaldi. Hal tersebut menandakan browser-browser tersebut “kurang aman” dalam hal privasi terhadap data pribadi pengguna. Firefox (Mozilla), Safari dan Ungoogled Chrome tampak lebih aman digunakan dan lulus pada sebagian besar tes, walaupun masih ada beberapa kategori uji yang menyatakan gagal, seperti rangkaian uji “tracking query parameter” dan “tracking content blocking“.
Pada hasil uji di atas, kita bisa lihat bahwa beberapa Browser memang unggul dalam hal privasi dan perlindungan atas data pribadi pengguna, seperti Tor Browser, Brave, dan LibreWolf. Ketiga Browser ini, walaupun tidak 100% lulus uji yang diberikan, saat ini sangat layak digunakan dalam aktivitas berselancar di dunia maya, terutama bila Anda merupakan pengguna yang juga memiliki concern akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data & informasi pribadi Anda dalam beraktivitas.